MATA HATI

deru suara hati

SELAMAT JALAN BHAYANGKARAKU


Beberapa minggu belakangan ini mungkin bukanlah merupakan minggu yang baik bagi kantor kami . Dalam periode waktu tersebut sudah 3 orang anggota kami mengalami kecelakaan dan salah seorang diantaranya Yang bertugas di Sat Lantas meninggal dunia. Baru saja kabar duka tersebut kami terima Selasa yang lalu, keesokan harinya luka kami bertambah dengan kabar telah meninggal dunia lagi salah seoramng rekan kami yang bertugas di Sat Reskrim karena sakit. Ada hal yang menarik dari kedua Bahayangkara kami yang berpulang tersebut. Keduanya baru saja bertugas di Polresta Binjai selama 3-4 bulan setelah sebelumnya bertugas di Aceh dan Bengkulu. Apakah ini yang dinamakan rahasia ilahi , hanya kebesaran NYA lah yang dapat menjelaskan seolah olah kepindahan kedua rekan kami ke kampung halamannya memang untuk memenuhi panggilan Allah mendiami rumah masa depan yang kekal…….. tempat yang pada akhirnya akan dituju oleh kita semua. Masih teringat dengan baik dalam ingatan saya tentang arahan yang saya sampaikan dalam Apel Senin Pagi di hadapan seluruh anggota tentang tingginya angka kecelakaan lalu lintas yang menimpa personil Polresta Binjai. saya berpesan hendaknya selaku anggota Polri kita harus bisa memberi contoh dan suri tauladan bagi masyarakat dalam hal disiplin berlalu lintas dan menggunakan alat alat keselamatan dalam berkendaraan. Terlebih lagi saat ini UU lalu lintas yang baru yaitu UU no 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan dan Jalan baru saja disahkan. Saya ingatkan bahwa musiabah tidak mungkin ditolak bila sudah takdirnya. Tapi itu bisa dihindari dalam hal resikonya. Ingatlah bahwa ketika kecelakaan sudah terjadi maka bukan hanya badan sendiri yang payah tapi keluarga di rumah juga akan kerepotan. Rasa sedih yang mendalam terasa di hati menyaksikan pemakaman Bahayangkara, rekan seprjuangan kami Bripka Dedi Sembiring ke peristrihatannya yang terakhir. Mataku berkaca kaca menyaksikan istri almarhum dengan tatapan mata nanar dan air mata yang menetes di pipi menyaksikan jasad suami tercinta dikuburkan. Sementara putri semata wayang yang belum genap 2 tahun asik memakan permen dalam gendongan ibunya. Putri cantik yang kini menjadi yatim itu tidak mengerti bahwa ayahan tercintanya telah pergi untuk selam lamanya. Sang istri termangu , dengan pandangana kosong……………….. dapat kutebak isi pikirannya , ” Bagaimana nasib kami nanti setelah abang pergi, bagaimana nanti kujelaskan pada anak kita kala mennayakan bapaknya, bagaimana penghidupan kami kelak ? Serta beribu pertanyaan yang tak kunjung ada jawabnya!” Bagi saya pribadi menghadiri pemakaman anggota selalu memberikan makna sendiri, menjadi pengingat diri bahwa kelak kita juga akan sampai waktunya. Sudah cukupkah bekalku di akhirat nanti, sudah cukupkah amal kebajikan yang diperbuat, apakah hidup yang selama ini telah kujalani sudah diisi dengan hal yang bermanfaat bagi masyarakat keluarga dan diri sendiri.

Kesedihan tidak boloeh dibiarkan berlarut larut , masa lalu adalah hal yang tidak bisa kita ubah lagi. dan sekarang saatnya menatap ke muka untuk masa depan yang lebih baik dengan belajar dari pengalaman masa lalu. Tetap semangat dan berdoa.

18/02/2010 - Posted by | Kedinasan

3 Comments »

  1. tulisan yang sangat menarik..saya juga sering kesel sama komentator yang bisanya ngomong,ngga ada apresiasi sama densus..walaupun saya bukan polisi,saya bisa memahami tindakan densus yg sering mengeksekusi pelaku teror..kondisi di lapangan selalu dinamis,mereka sendiri yang harus menentukan,shoot or no..

    Comment by Anonymous | 28/06/2011 | Reply

  2. waduh maaf..saya salah komen,harusnya di tulisan yang satunya lagi yang tentang densus..hehe..tulisannya hampir semuanya menarik,jadi langsung tak baca semua baru komen,lah malah salah tempat..piiis..hehe

    Comment by Anonymous | 28/06/2011 | Reply

    • andai semua pimpinan berhati mulia seperti anda….saya sangat terharu membaca tulisan ini, begitu besarnya anda memberikan perhatian terhadap anak buahnya, sangat sedikit org spt anda mungkin karena kesibukan seorang pimpinan sampai tdk sempat memperhatikan anak buahnya bahkan merasa paling benar dan paling hebat…Kami rindu orang seperti anda, semoga sukses pak>>>

      Comment by daffa | 04/02/2012 | Reply


Leave a reply to Anonymous Cancel reply